Kamis, 27 Oktober 2011

KLASIFIKASI HEWAN


Dunia hewan (Reginium animalia) dikelompokkan atas 8 filum antara lain :
1.      Coelenterata (hewan kantong)
2.      Platyhelminthes (cacing pipih)
3.      Nemathelminthes (cacing gilik)
4.      Annelida (cacing berbuku)
5.      Mollusca (hewan lunak)
6.      Artropoda (hewan beruas-ruas)
7.      Echinodermata (hewan kulit duri)
8.      Filum Chordata (vertebrata)

A.  INVERTEBRATA
Invertebrata artinya hewan tanpa tulang belakang (vertebrae = tulang belakang). Dalam dunia hewan, invertebrate bukanlah suatu filum melainkan sebuah kelompok dari filum-filum yang anggotanya terdiri dari hewan-hewan yang tidak memiliki tulang belakang.
               Invertebrata memiliki kira-kira 9 filum yaitu Protozoa, Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Artropoda, Echinodermata.

1.  Protozoa
            Protozoa (protos = mula-mula, zoon = hewan) merupakan hewan bersel satu. Hewan ini dapat bergerak karena memiliki alat gerak, berupa psudopoda (kaki semu), silia (bulu getar), atau flagella (bulu cambuk). Protozoa berkembang dengan membelah diri atau membentuk spora.
            Protozoa hidup di tempat berair seperti selokan, sawah, parit, sungai, waduk, atau air laut. Selain itu, protozoa ada yang hidup parasit di usus manusia (desentriae) dan di darah (Plasmodium penyebab malaria).
            Hubungan protozoa dengan kehidupan manusia
      a.  Merugikan
            Beberapa protozoa yang merugikan manusia seperti Plasmodium menyebabkan penyakit malaria, Entamoeba menyebabkan penyakit disentri, Trypanosoma gambiense penyebab penyakit tidur, Balantidium coli menyebabkan penyakit diare.
      b.   Menguntungkan
            Protozoa yang hidup di air laut merupakan zooplankton yang merupakan makanan bagi hewan laut termasuk ikan. Jadi, secara tidak langsung protozoa menguntungkan manusia, sebab ikan menjadi makanan manusia.
     
2.   Porifera
            Peranan porifera dalam kehidupan manusia
            Porifera dalam kehidupan manusia tidak banyak menguntungkan manusia, tetapi juga tidak merugikan. Porifera menguntungkan karena sponsnya dapat digunakan untuk alat gosok tubuh (spons mandi). Selain itu tubuh porifera ada yang digunakan sebagai hiasan.

3.   Coelenterata
            Peranan Coelenterata bagi manusia
            Ubur-ubur ada yang dimakan. Anemon laut (mawar laut, karang laut) banyak digunakan sebagai hiasan pada akuarium. Di laut, hewan ini membentuk terumbu karang yang indah sehingga merupakan taman laut yang banyak dikunjungi wisatawan.

4.   Platyhelminthes
            Platyhelminthes termasuk hewan triploblastik yaitu hewan yang memiliki 3 lapisan yaitu : ektodermis, mesodermis, dan endodermis.
            Sistem pencernaan : alat pencernaan tidak sempurna, umumnya hanya mempunyai satu muara saja yaitu mulut dan tidak mempunyai anus. Sistem respirasi dilakukan oleh seluruh permukaan tubuh secara difusi. Sistem ekskresi : dilakukan oleh sel api (flame sel) yang menyebar pada seluruh tubuh. Sistem peredaran darah : tidak mempunyai system peredaran darah. Sistem saraf terdiri atas ganglion otak dengan serebut saraf tepi. Beberapa jenis mempunyai bintik mata, tentakel, dan statosiste yaitu alat keseimbangan. Sistem reproduksi : reproduksi terjadi secara generatif atau seksual. Umumnya bersifat hermafrodit. Sistem gerak : bergerak dengan kontraksi otot-otot tubuh.
            Peranan Platyhelminthes bagi kehidupan manusia
            Umumnya Platyhelminthes hidup sebagai parasit pada manusia dan binatang ternak sehingga merugikan manusia.

5.   Nemathelminthes
            Nemathelminthes merupakan golongan cacing yang bertubuh gilik silindris, tidak bersegmen, tidak bersilia dan simetris bilateral.
            Sistem pencernaan : umumnya berupa saluran lurus dari mulut sampai anus. Jadi, telah memiliki alat pencernaan sempurna. Sistem respirasi : respirasi dilakukan oleh seluruh permukaan tubuh melalui cara difusi. Sistem ekskresi : ekskresi dilakukan melalui nefridium (sel api). Sistem peredaran darah : tidak mempunyai system peredaran darah dan tidak mempunyai jantung. Tubuhnya mengandung cairan tubuh mirip dengan darah. Sistem reproduksi: secara generatif (seksual). Umumnya dapat dibedakan antara jenis jantan dan betina. Sistem gerak: gerakan dilakukan dengan kontraksi otot-otot tubuh.
            Peranan Nemathelminthes bagi kehidupan manusia
            Nemathelminthes yang hidup bebas tidak mempunyai arti penting bagi manusia. Tetapi hidup parasit dan menyebabkan penyakit.

 6.  Annelida
            Annelida merupakan golongan cacing yang tubuhnya memanjang dan bersegmen-segmen. Tiap-tiap segmen mempunyai alat tubuh yang sama. Segmen-segmen itu tetap bergandengan dan terkoordinasi yang disebut matameri.
            Sistem pencernaan : mempunyai saluran pencernaan yang lurus dan sederhana. Pada bagian ujung anterior terdapat mulut, dan pada ujung posterior terdapat anus. Dengan demikian Annelida memiliki alat pencernaan sempurna. Sistem respirasi: respirasi dilakukan oleh seluruh permukaan tubuh secara difusi. Sistem ekskresi: pengeluaran zat sisa dilakukan melalui nefridium. Sistem peredaran darah: memiliki system peredaran darah terbuka. Darah dapat mengangkut zat-zat makanan dan sisa metabolisme. Sistem reproduksi: reproduksi terjadi secara generatif. Umumnya Annelida bersifat hermafrodit. Sistem saraf: terdiri atas ganglion otak dan serabut saraf tangga tali. Sistem gerak: gerakan dilakukan dengan kontraksi otot-otot tubuh atau dengan bulu-bulu sikat.
            Peranan Annelida bagi manusia
            Beberapa spesies Annelida dapat dimakan, seperti cacing palolo dan cacing wawo. Cacing tanah membantu menggemburkan tanah sehingga sangat berguna dalam pertanian. Beberapa spesies bersifat merugikan, seperti pacet dan lintah yang menghisap darah manusia dan hewan.

7.  Artropoda
            Artropoda merupakan hewan yang tubuhnya bersegmen (beruas-ruas) tubuhnya dilindungi oleh rangka luar dari bahan kitin.
            Sistem pencernaan: mempunyai alat pencernaan yang lengkap. Sistem respirasi: respirasi dengan bermacam-macam alat sesuai dengan jenisnya. Misalnya dengan trakea (pada serangga), insang (pada crustacean), paru-paru buku (pada Arachnida) dan dengan seluruh permukaan tubuh (pada beberapa Crustacea tingkat rendah). Sistem ekskresi: dilakukan dengan tubulus malphigi. Sistem peredaran darah: terbuka, artinya tidak melalui atau tidak mempunyai pembuluh darah vena dan kapiler. Darah berfungsi untuk mengangkut oksigen dan karbondioksida. Darah tidak mengandung hemoglobin (Hb). Pada Crustacea, darahnya mengandung hemosianin yang dapat mengangkat O. Sistem reproduksi: reproduksi terjadi secara generatif, yaitu pembuahan ovum oleh spermatozoid. Sistem saraf: berupa saraf ventral yang terdiri dari ganglion otak dilanjutkan kea rah belakang melalui bagian ventral tubuh. Sistem gerak: dengan menggunakan kaki yang beruas-ruas. Kaki pada Artropoda bervariasi dari 3 pasang sampai banyak.
            Peranan Artropoda bagi manusia
            ~  Menguntungkan seperti Insecta dan Crustacea
            ~  Merugikan seperti Arachnida dan Myriapoda

9.  Echinodermata
            Echinodermata adalah hewan berkulit duri. Sistem pencernaan: mempunyai saluran pencernaan yang lengkap. Walaupun ada beberapa jenis yang tidak mempunyai anus. Sistem respirasi dan ekskresi, kedua system ini berlangsung melalui papula. Pada papula terjadi pertukaran ion dan pertukaran gas antara cairan selom (rongga tubuh) dengan air laut. Sistem peredaran darah: tidak mempunyai system peredaran darah. Sistem saraf: terdiri atas cincin saraf yang mengelilingi kerongkongan dengan cabang-cabangnya menuju ke setiap lengan. Sistem gerak: dengan kaki ambulakral.
            Peranan Echinodermata bagi manusia
            Echinodermata hampir tidak mempunyai arti ekonomi bagi manusia, kecuali beberapa jenis dapat dimakan. Contohnya teripang karena merupakan pemakan sisa-sisa organisme.

B.  VERTEBRATA
            Vertebrata adalah hewan yang mempunyai tulang belakang (Vertebrae). Vertebrata digolongkan menjadi 5 kelas yaitu:
1.      Ikan (Pisces)
2.      Amfibi (Amphibia)
3.      Hewan melata (Reptilia)
4.      burung (Aves)
5.      Hewan menyusui (Mammalia)

1.   Ikan (Pisces)
            Ikan merupakan hewan yang hidupnya di air. Alat pernapasan berupa insang dan alat geraknya adalah sirip. Ikan mempunyai gurat sisi yang berguna untuk mengetahui tekanan air. Perkembangbiakan ikan dengan cara bertelur. Adapun pembuahannya terjadi di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal).



2.  Amfibi (Amphibia)
            Golongan amfibi dapat hidup di dua alam yaitu di darat dan di air. Kulitnya berkelenjar dan berfungsi untuk pertukaran gas. Fertilisasi dapat internal (di dalam tubuh induk betina) atau eksternal. Sebagian besar amfibi kembali ke air untuk bertelur, meskipun ada yang vivipar (beranak). Suhu tubuhnya berubah-ubah sesuai dengan lingkungan sehingga tergolong hewan berdarah dingin (polikiloterm). Contoh : katak dan salamander.

3.  Hewan Melata (Reptilia)
            Pada umumnya hewan ini bergerak merayap dengan dua pasang tungkainya, misalnya berbagai jenis ular. Perkembangbiakannya dengan cara bertelur dan pembuahan terjadi di dalam tubuh induk betina.

4.  Burung (Aves)
            Ciri khas burung adalah tubuhnya tertutup bulu. Alat gerak utama berupa sayap. Burung mempunyai alat Bantu pernapasan berupa pundit-pundi udara. Burung mempunyai k
emampuan memelihara suhu badannya yang tetap sehingga tidak terpengaruh dengan suhu lingkungannya (homoroterm). Perkembangbiakan burung dengan cara bertelur. Adapun pembuahannya terjadi di dalam tubuh induk betina.

5.  Hawan Menyusui (Mammalia)
            Mamalia mempunyai cirri khas yaitu memiliki kelenjar susu (glandula mammae) pada jenis betinanya. Tubuhnya ditutupi rambut. Pada umumnya mamalia melahirkan, kemudian menyusui anaknya. Namun ada juga mamalia yang bertelur, misalnya Platypus.

ORGAN REPRODUKSI


Organ Genitalia Eksterna Pada Wanita

*      Mons Veneris
Mons pubis disebut juga gunung venus merupakan jaringan lemak yang ditutupi oleh kulit dan merupakan bagian yang menonjol di atas simfisis. Setelah pubertas, mons pubis ini akan ditumbuhi rambut kemaluan (pubes). Rambut pubis ini selain menutupi sebagian labia mayora dan makin sedikit ke arah perineum. Fungsi dari rambut pubis ini selain dari estetika juga dapat merupakan pencegahan secara tidak langsung terhadap infeksi. Pada wanita umumnya batas atasnya melintang sampai pinggir atas simfisis, sedangkan ke bawah sampai ke sekitar anus dan paha. Mons pubis ini berfungsi sebagai bantalan.

*      Labia Mayora (Bibir Besar)
Labia mayora merupakan dua lipatan membulat besar jaringan lemak yang tertutup oleh kulit yang bertemu di depan pada mons pubis. Pada saat kedua labia mayora berjalan ke belakang ke arah anus, kedua labia menjadi lebih datar dan menuju ke depan corpus perinealis membentuk kommisura posterior. Bagian akhir ligamentum teres berinsersi pada jaringan lemak ini. Permukaan sebelah dalam labia mayora halus dan tidak berambut. Bagian ini mengandung banyak kelenjar keringat (glandula sudorifera), kelenjar minyak (glandula sebacea) dan terdapat banyak ujung saraf sehingga sensitif saat hubungan seks, sedangkan permukaan luarnya ssetelah pubertas akan tertutup oleh rambut. Labia mayora ini berfungsi untuk melindungi organ-organ yang ada di dalamnya.

*      Labia Minora (Bibir Kecil)
Labia minora merupakan dua lipatan kulit yang berwarna merah muda yang lebih kecil terletak memanjang di bagian dalam labia mayora. Kedua labia minora ini halus, tidak tertutup oleh rambut, tetapi mengandung sejumlah glandula sudorifera dan glandula sebacea. Kedua labia ini pun mempunyai pembuluh darah, sehingga dapat menjadi besar saat keinginan seks bertambah. Labia minora analog dengan kulit skrotum pada pria. Daerah yang ditutupi oleh kedua labia minora ini disebut vestibulum. Masing-masing labium minus terbagi menjadi dua lipatan di bagian anterior. Lipatan bagian atas mengelilingi klitoris dan bertemu untuk membentuk preputium klitoridis. Dua lipatan bagian bawah melekat pada permukaan bawah klitoris dan disebut frenulum klitoridis. Di bagian posterior kedua labia minora bertemu untuk membentuk lipatan tipis yang disebut fossa vestibule veginae (fourchette), yang dapat mengalami robekan pada terjadinya robekan perineum derajat satu selama melahirkan. Pada wanita yang belum pernah bersalin tampak masih utuh, cekung seperti perahu, sedangkan pada wanita yang pernah melahirkan kelihatan tebal dan tak rata. Labia minora ini berfungsi untuk menghubungkan atau menyalurkan persyarafan di klitoris.

*      Klitoris (Kelentit)
Klitoris merupakan struktur kecil yang besarnya seperti kacang ijo, bagian yang erektil, dan mengandung banyak pembuluh darah serta serat saraf, sehingga sangat sensitif saat hubungan seks. Klitoris ini terletak di dalam lipatan preputium dan frenulum. Klitoris terdiri dari dua korpus, yaitu corpora cavernosa yang terletak berdampingan satu sama lain dan memanjang ke belakang untuk melekat pada periosteum dari corpus ossis pubis. Klitoris merupakan struktur yang dapat disetarakan dengan penis pada pria, tetapi tidak seperti penis, pada klitoris tidak terdapat urethra.

*      Hymen (Selaput Dara)
Hymen merupakan selaput tipis yang bervariasi elastisitasnya dan sebagai pemisah antara genetalia eksterna dan interna. Pada umumnya hymen berlubang sehingga menjadi saluran aliran darah menstruasi atau cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar rahim dan kelenjar endometrium (lapisan dalam rahim). Pada setiap wanita, bentuk hymen berbeda-beda dari yang seminularis (bulan sabit), anularis, tapisan, septata, fimbria sampai yang berlubang-lubang. Lubang hymen berukuran dari yang seujung jari sampai yang mudah dilalui oleh dua jari. Ketika terjadi hubungan seks pertama, hymen akan robek dan mengeluarkan darah. Setelah melahirkan hymen merupakan tonjolan kecil yang disebut karunkule mirtiformis. Hymen berfungsi sebagai pelindung pertama dari vagina.

*      Vestibulum
Bagian kelamin ini dibasahi oleh kedua labia kanan-kiri dan bagian atas oleh klitoris serta bagian belakang pertemuan labia minora. Pada bagian vestibulum terdapat muara vagina (liang senggama), saluran kencing, kelenjar Bartholini, dan kelenjar Skene (kelenjar-kelenjar ini akan mengeluarkan cairan pada saat permainan pendahuluan dalam hubungan seks sehingga memudahkan penetrasi penis).

*      Vulva
Vulva berbentuk lonjong dan merupakan tempat bermuaranya sistem urogenital. Di sebelah luar vulva dilingkari oleh labia mayora yang ke belakang menjadi satu dan membentuk kommissura posterior dan perineum. Di bawah kulitnya, terdapat jaringan lemak serupa dengan yang ada di mons veneris. Medial dari bibir besar ditemukan bibir kecil yang ke arah perium menjadi satu dan membentuk frenulum labiorum pudendi. Di depan frenulum ini terletak fossa navikulare. Di kiri dan kanan bawah, dekat fossa navikulare, terdapat kelenjar bartholini. Kelenjar ini dengan ukuran diameter lebih kurang 1 cm, terletak di bawah otot konstriktor kunni dan mempunyai saluran kecil panjang 1,5-2 cm yang bermuara di vulva, tidak jauh dari navikulare. Pada koitus kelenjar bartholini mengeluarkan getah lendir.

*      Introitus Vagina
Introitus vagina mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Introitus vagina ini merupakan pintu masuk ke vagina. Pada seorang virgo selalu dilindungi oleh labia minora.


*      Perineum
Perineum terletak di antara vulva dan anus, dengan panjang kira-kira 4 cm.


Organ Genitalia Interna pada Wanita

*      Vagina (Liang Senggama)
Vagina merupakan saluran potensial yang menghubungkan vulva dengan rahim, terletak di antara saluran kemih dan liang dubur. Bentuk vagina seperti pipa potensial, bentuk dinding dalamnya berlipat-lipat, disebut rugae, sedangkan di tengahnya ada bagian yang lebih keras disebut kolumna rugarum. Dindingnya secara normal terletak berdekatan satu sama lain, tetapi sangat mudah dipisahkan. Bdinding vagina terdiri dari lapisan mukosa, lapisan otot, dan lapisan jaringan ikat. Ukuran panjang dinding depan 6,5 cm dan dinding belakang 9 cm. Di vagina tidak didapatkan kelenjar-kelenjar bersekresi.
Di bawah epitel vagina terdapat jaringan ikat yang mengandung banyak pembuluh darah. Di bawah jaringan ikat terdapat otot-otot dengan susunan yang serupa dengan susunan otot usus. Di sebelah luar otot-otot ini terdapat fasia yang akan berkurang elastisitasnya pada wanita yang lanjut usianya.
Dinding vagina terdiri dari lapisan mukosa, lapisan otot dan lapisan jaringan ikat.  Di sebelah depan dinding vagina bagian bawah terdapat uretra, sedangkan bagian atasnya berbatasan dengan kandung kencing.
Dinding kanan dan kiri vagina berhubungan dengan muskulus levator ani. Di sebelah atas vagina membentuk fornises laterals sinistra et dekstra.
Limfe (getah baning) yang berasal dari 2/3 bagian atas vagina akan melalui kelenjar getah bening di daerah vasa iliaka, sedangkan getah bening yang berasal dari 1/3 bagian bawah akan melalui kelenjar getah bening di regio inguinalis.
Vagina mendapat darah dari :
  1. Arteria uterina, yang melalui cabangny ka serviks dan vagina memberikan darah ke bagian seperti di atas vagina.
  2. Arteria vesikalis inferior, yang melalui cabangnya memberi darah ke vagina bagian 1/3 tengah.
  3. Arteria hemoroidalis mediana dan arteria pudendus interna, yang memberikan darah ke bagian 1/3 bawah vagina.
Fungsi penting dari vahina ialah sebagai :
  1. Saluran keluar untuk mengalirkan darah haid dan secret lain dari rahim.
  2. Alat untuk bersenggama dan masuknya spermatozoa.
  3. Jalan lahir pada waktu bersalin.
  4. Membantu menopang uterus.
  5. Membantu mencegah infeksi.

*      Uterus (Rahim)
Uterus adalah suatu stuktur otot yang cukup kuat, bagian luarnya ditutupi oleh peritoneum. Uterus berbentuk seperti buah advokat atau buah peer yang sedikit gepeng ke arah muka belakang. Dalam keadaan tidak hamil rahim terletak dalam rongga panggul kecil. Uterus terletak antara kandung kencing dan rektum. Ukuran panjang uterus adalah 7-7,5 cm, lebar 5,25 cm dan tebal dindingnya 1,25 cm.
Uterus terdiri dari 3 bagian yaitu:
-          badan rahim (korpus uteri) berbentuk segitiga
-          leher rahim (serviks uteri) berbentuk silinder
-          rongga rahim (fundus uteri)
Dinding rahim terdiri dari 3 lapisan yaitu :
-          Lapisan serosa (lapisan peritoneum), di luar.
-          Lapisan otot (lapisan miometrium), di tengah
-          Lapisan mukosa (endometrium), di dalam.
Korpus uteri adalah bagian uterus yang terbesar. Pada kehamilan, bagian ini mempunyai fungsi utama sebagai tempat janin berkembang. Panjang korpus uteri terhadap serviks juga berbeda-beda. Pada anak-anak panjangnya korpus uteri ½ dari panjang serviks uteri. Pada gadis remaja sama panjang antara korpus dan serviks uteri. Pada multipara korpus uteri dua kali panjangnya korpus uteri. Kavum uteri (rongga rahim) berbentuk segitiga, lebar di daerah fundus dan sempit di daerah serviks. Sebelah atas rongga rahim berhubungan dengan saluran telur (tuba fallopii) dan sebelah bawah dengan saluran leher rahim (kanalis servikalis). Hubungan antara cavum uteri dan kanaliservikalis disebut ostium uteri internum, sedangkan muara kanalis servikalis ke dalam vagina disebut ostium uteri eksternum. Istmus adalah bagian uterus anatra korpus dan serviks uteri, diliputi oleh peritoneum liserale daerah ini pada awal kehamilan akan berubah menjadi lunak yang disebut tanda hegar.
Letak rahim dalam rongga pelvis terfiksasi dengan baik karena disokong dan dipertahankan oleh:
-          Tonus rahim sendiri
-          Tekanan intraabdominal
-          Otot-otot dasar panggul
-          Ligamen-ligamen :
    1. Ligamentum kardinale sinistrum et dekstrum (mackendrot) yakni ligamentum yang terpenting, mencegah supaya uterus tidak turun, terdiri atas jaringan ikat tebal, dan berjalan dari serviks dan puncak vagina ke arah lateral dinding pelvis.
    2. Ligamentum sakro uterinum sinistrum et dekstrum, yakni ligamentum yang menahan uterus supaya tidak banyak bergerak, berjalan dari serviks bagian belakang, kiri dan kanan, ke arah os sacrum kiri dan kanan.
    3. Ligamentum rotundum sinistrum et dekstrum, yakni ligamentum yang menahan uterus dalam antefleksi dan berjalan dari sudut fundus uteri kiri dan kanan ke daerah inguinal kiri dan kanan.
    4. Ligamentum latum sinistrum et dekstrum, yakni ligamentum yang meliputi tuba, berjalan dari uterus ke arah sisi, tidak banyak mengandung jaringan ikat. Di bagian dorsal ligamentum ini ditemukan indung telur.
    5. Ligamentum infundibulo-pelvikum, yakni ligamentum yang menahan tuba fallopii berjalan dari arah infundibulum ke dinding pelvis.
Letak uterus dalam keadaan fisiologis adalah anteversiofleksi. Letak-letak lainnya adalah antefleksi (tengadah ke depan), retrofleksi (tengadah ke belakang), anteversi (terdorong ke depan), retroversi (terdorong ke belakang), dan torsio (uterus yang memutar).
Fungsi utama uterus adalah :
  1. Setiap bulan berfungsi dalam siklus haid.
  2. Tempat janin tumbuh dan berkembang.
  3. Berkontraksi terutama sewaktu bersalin dan sesudah bersalin.
  4. Tempat melekatnya plasenta.

*      Tuba Fallopii (Saluran Telur)
Tuba fallopii ialah saluran telur berasal dari duktus mulleri. Alat ini terdapat pada tepi atas ligamentum latum, berjalan ke arah lateral mulai dari kornu uteri kanan dan kiri, panjangnya sekitar 11-14 cm dengan diameter 3-8 mm. Tuba fallopii berbentuk tubuler (seperti tabung). Lumen setiap tuba berhubungan dengan cavitas uteri pada ujung proksimalnya dan berhubungan dengan caviitas peritonealis pada ujung distalnya. Dengan demikian terdapat hubungan langsung antara ostium vaginae pada vulva dan cavitas peritonealis.
Tuba Fallopii terdiri dari empat bagian:
  1. Pars interstisialis
Bagian tuba yang berjalan dalam dinding uterus mulai dari ostium tubae.
  1. Pars Ismika
Bagian tuba sebelah luar dari dinding uterus merupakan bagian tuba yang lurus dan sempit.
  1. Pars ampularis
Bagian tuba anatra pars ismika dan infundibulum meruapak bagian tuba yang paling lebar dan berbentuk S, di sini biasanya terjadi konsepsi.
  1. Infundibulum
Merupakan ujung dari tuba dengan umbai-umbai yang disebut vimbrae untuk menangkap ovum yang matang, lubangnya disebut ostium abdominal tubae.
Fungsi Tuba yaitu membentuk satu saluran (canalis) yang dapat dilalui ovum dan spermatozoa dan bersatu (fertilisasi) dan merupakan tempat ovum yang telah dibuahi.

*      Ovarium (Indung Telur)
Ovarium terletak di kiri dan kanan antara rahim dan dinding panggul, dan digantung ke rahim oleh ligamentum ovarii proprium dan ke dinding panggul oleh ligamentum infundibulo-pelvikum. Ukuran ovarium kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan ukuran panjang kira-kira 4 cm, lebar dan tebal kira-kira 1,5 cm.
Menurut strukturnya ovarium terdiri dari:
  • Kulit (korteks) atau ziona parenkimatosa, terdiri dari:
a.    tunika albuginea.
b.    jaringan ikat di sela-sela jaringan lain.
c.    Stroma, follikel primordial, dan fillikel de Graaf.
d.    Sel-sel Warthard.
  • Inti (medulla) atau zona vaskulosa, terdiri dari:
a.    stroma berisi pembuluh darah.
b.    Serabut saraf.
c.    Beberapa otot polos.
Fungsi utama ovarium yaitu:
  1. Menghasilkan sel telur (ovum).
  2. Menghasilkan hormon-hormon (progesterone dan estrogen)
  3. Ikut serta mengatur haid.

Organ Aksesoris pada Wanita (Mammae)

Payudara wanita disebut juga glandula mammaria, yaitu alat reproduksi tambahan. Payudara berbentuk tonjolan setsengah bola dan mempunyai ekor (cauda) dari jaringan yang meluas ke ketiak atau aksilla (Cauda axillaris Spence). Payudara terletak pada fascia superfisialis dinding rongga dada di atas muskulus pectoralis mayor dan dibuat stabil oleh ligamentum suspensorium.
Struktur mikroskopis payudara meliputi :
*      Areola
Areola adalah daerah linngkaran yang terdiri dari lingkaran kulit yang longgar dan mengalami pigmentasi .Areola berwarna merah muda pada wanita yang berkulit cerah , lebih gelap pada wanita yang berkulit coklat.Di daerah areola ini terletak kira-kira 20 glandula sebacea.

*      Papilla mammae
Papilla mammae merupakan suatu tonjolan dengan panjang kira-kira 6 mm, tersusun atas jaringan erektil berpigmen dan merupakan bangunan yang sangat peka. Terletak di pusat areola mammae setinggi iga (costa) keempat. Permukaan papilla mammae berlubang-lubang berupa ostium papillare kecil-kecil yang merupakan muara ductus lactifer.

*      Alveoli
Alveoli mengandung sel-sel yang menyekresi air susu. Setiap alveolus dilapisi oleh sel-sel yang menyekresi air susu, disebut acini, yang mengekstraksi faktor-faktor dari darah yang penting untuk pembentukan air susu. Di sekeliling setiap alveolus terdapat sel-sel mioepitel yang kadang-kadang disebut sel keranjang atau sel laba-laba.Apabila sel-sel ini dirangsang oleh oksitosin akan berkontraksi sehingga mengalirkan air susu kedalam duktus lactifer.

*      Tubulus Lactifer
Tubulus Lactifer adalah saluran kecil yang berhubungan dengan alveoli.
*      Ductus Lactifer
Ductus lactifer adalah saluran sentral yang merupakan muara beberapa tubulus lactifer.

*      Ampulla
Ampulla adalah bagian dari ductus laktifer yang melebar, yang merupakan tempat menyimpam air susu.ampulla terletak di bawah areola.




Organ Genitalia Eksterna pada Pria

*      Penis
Penis bentuknya bulat panjang yang berubah besarnya saat aktivitas seksual. Bagian dalam penis berisi pembuluh darah, otot, dan serabut saraf. Di tengahnya terdapat saluran air kemih dan juga sebagai saluran cairan sperma yang disebut uretra.
Penis yang asalnya dari bahasa Latin yang berarti “ekor” memiliki ujung yang disebut glans yang banyak memiliki serabut saraf yang peka. penis tidak memiliki tulang, hanya daging yang dipenuhi dengan pembuluh darah.
Penis merupakan jaringan erektil yang berfungsi untuk deposit sperma dalam hubungan seksual sehingga dapat ditampung dalam liang senggama. Sebagai alat penting dalam hubungan seks baik untuk kreasi dan prokreasi. Struktur anatominya terdapat bagian yang disebut kapernus yang dapat membesarkan dan memberikan ketegangan pada penis.

*      Skrotum
Skrotum atau kantong zakar bentuknya bulat dan berisi dua buah testis di kanan dan kiri yang tampak dari luar berupa kulit yang berkerut dan ditumbuhi rambut pubis. Skrotum ini membentuk kantong yang menggelantung di belakang penis. Dibagi oleh septum yang terdiri dari jaringan fibrosa menjadi dua ruangan yang masing-masing berisi satu testis, satu epididimis.
Skrotum tidak mengandung lemak subkutan, tetapi mengandung jaringan otot yang dapat mengadakan retraksi (penarikan ke atas) testis dalam usaha untuk melindungi testis terhadap trauma.
Skrotum gunanya adalah mengontrol suhu dari testis, yaitu 6 C lebih rendah dari suhu bagian tubuh lainnya agar testis dapat berfungsi menghasilkan sperma.



*      Testis
Testis disebut juga buah zakar. Testis berada di luar yang dibungkus dengan skrotum yang longgar. Testis merupakan struktur yang berbentuk oval, berwarna putih, kira-kira panjangnya 4 cm, lebar 2,5 cm dan tebal 3 cm. masing-masing testis beratnya antara 10-14 gram. Selain itu merupakan alat penting untuk membentuk hormon pria yaitu testosterone dan membentuk spermatozoa yaitu bibit dari pria dalam jumlah besar. Spermatozoa yang telah dibentuk disimpan pada saluran testis untuk menampungnya karena spermatozoa tidak tahan panas dan tidak tahan suhu terlalu dingin. Kulit skrotum yang longgar digunakan untuk mengatur suhu sehingga panas di sekitar spermatozoa relative tetap.

*      Epididimis
Epididimis merupakan saluran dengan panjang sekitar 45-50 cm yang menghubungkan testis dengan vas deferens. Selain itu epididimis merupakan tempat bertumbuh dan berkembangnya spermatozoa sesudah dibentuk dalam testis, sehingga siap untuk melakukan pembuahan.

*      Vas Deferens
Vas deferens merupakan kelanjutan dari epididimis yang dapat diraba dari luar. Panjang vas deferens kira-kira 45 cm dan bentuknya tabung  yang mengangkut spermatozoa dari epididimis ke uretra pars prostatica. Vas deferens tidak mempunyai pelapis epitel bersilia karena sekresi vesicular seminalis dan prostat merupakan medium untuk membantu pengangkutan spermatozoa.


Organ Genitalia Interna pada Pria

*      Kelenjar Prostat
Kelenjar prostat meruapakan pembentuk cairan yang akan bersama-sama keluar saat ejakulasi dalam hubungan seksual. Prostat berbentuk kerucut yang panjangnya 4 cm, lebarnya 3 cm, dan tebalnya 2 cm dengan berat kira-kira 8 gram. Prostat mengelilingi bagian atas uretra dan terletak dalam hubungan langsung dengan cerviks vesica urinaria. Tersusun atas jaringan kelenjar dan serabut-serabut otot involunter dan berada di dalam kapsul fibrosa. Kelenjar ini berada di bagian dalam dan berfungsi membentuk cairan pendukung spermatozoa.

*      Kelenjar Vesikula Seminalis
Vesikula seminalis merupakan kantong-kantong kecil yang berbentuk tidak teratur, panjangnya 5 cm dan terletak diantara dasar vesika urinaria dan rectum. Jumlahnya satu buah, yang juga menghasilkan cairan untuk kehidupan sel spermatozoa, yang secara bersama-sama cairan tersebut menyatu dengan spermatozoa menjadi produk yang disebut semen, yang dikeluarkan setiap kali pria ejakulasi. Dengan kata lain, vesikula seminalis berguna untuk memproduksi semacam gula yang berguna sebagai sumber kekuatan untuk sperma agar dapat bertahan hidup dan berenang mencari telur di dalam alat reproduksi perempuan. Pada saat ejakulasi, vesikula seminalis ini mengalirkan gula tersebut ke vas deferens.

*      Glandula bulbourethralis (Cowper)
Glandula bulbourethralis merupakan kelenjar kecil kira-kira sebesar kacang kapri, berwarna kuning, terletak tepat di bawah prostat yang memiliki panjang kira-kira 3 cm, dan bermuara ke dalam uretra sebelum mencapai bagian penis. Glandula bulbourethralis ini mengeluarkan sedikit cairan sebelum ejakulasi dengan tujuan untuk melumasi penis sehingga mempermudah masuk ke dalam vagina. Sekresi dari glandula bulbourethralis ini ditambahkan ke dalam cairan seminal. Jika sekresi prostate sendiri mempunyai pH 6,6 maka pH cairan seminal secara keseluruhan sama dengan darah, yaitu 7,5.

*      Ductus Ejakulatorius
Ductus ejakulatorius dibentuk dari persatuan vas deferens dengan ductus seminalis. Panjangnya kira-kira 2,5 cm, dan menghubungkan vas deferentia dengan uretra.